Thursday, April 20, 2006

5 April 1964, Rezim Syah Membebaskan Khomeini

Oleh Abdullah Ubaid Matraji


Setelah berbulan-bulan dibui, akhirnya Imam Khomeini dibebaskan Rezim Syah Reza Pahlevi, tepatnya tanggal 5 April 1964. Pemimpin gerakan revolusi Islam Iran ini dibebaskan dari tahanan Rezim Syah Pahlevi, penguasa Iran. Khomeini ditangkap 5 Juni 1963 atas tuduhan telah melakukan tindakan menghasut massa untuk mendelegitimasi dan melawan pemerintahan Syah.

Pemerintahan Syah di Iran, kala itu, masyhur dengan tindakannya yang otoriter dan opresif (menindas dengan semena-mena). Mulanya, pada awal tahun 1960-an, terjadi krisis ekonomi dan sosial. Kondisi ini diperparah dengan fenomena aksi mogok dan demonstrasi. Syah meresponnya dengan menluncurkan program “Revolusi Putih” untuk membangunkan kembali struktur industri Iran. Ternyata, program ini hanya menguntungkan dua golongan sosial: petani kaya dan pegawai negeri. Sementara yang kena batunya adalah masyarakat kelas bawah dan menengah tradisional, yaitu para pedagang di pasar-pasar kecil.

Khomeini adalah tokoh oposisi sentral yang tampil untuk menentang rezim Syah dengan lantang. Melihat gelagat ini, Syah merasa puyeng dan gusar. Tanpa ba bi bu, Syah memerintahkan aparat untuk menagkap Khomeini. Peristiwa penangkapan ini langsung menyulut kemarahan rakyat Iran. Hampir di seluruh kawasan Iran terjadi demonstrasi besar-besaran menuntut pembebasan Khomeini.

Tindakan represif adalah satu-satunya jawaban Syah terhadap aksi para demonstan. Perlakuan ini sedikitnya merenggut 5 ribu nyawa rakyat Iran. Peristiwa ini terkenal dengan tragedi 15 Khurdad (di Qom).

Tanpa disadari, tindakan Syah itu malah semakin menyulut kemarahan rakyat. Syah kemudian agak memperlunak sikapnya. Khomeini memang masih ditahan. Tetapi, kali ini ia menjalani tahanan rumah di Teheran. Keputusan Syah ini ternyata tidak menyurutkan gelombang protes rakyat. Mereka menuntut pembebasan Khomeini secara total. Karena khawatir terhadap gerakan rakyat, Syah membebaskan Khomeini.

Gerakan revolusi ini dirintis sejak 1960-an dan baru menuai hasil pada Januari 1977, tumbangnya rezim Syah. Tentu ia tidak sendirian, gerakan ini didukung penuh oleh massa rakyat, kaum buruh, pedagang kecil, dan kelompok marginal yang lain. Khomeini meninggal di Teheran 3 Juni 1989. [AUM].

Syir'ah/52/Maret/2006.

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger by Pemuda - Premium Blogger Themes