Oleh Abdullah Ubaid Matraji
Hobi atau kegemaran orang biasanya sangat beragam. Dari yang sepele hingga yang amat berat. Ada yang suka arisan, nonton bola, ngerumpi, chatting, bermain play station, membaca komik, dan ada juga yang hobi otak-otik rumus matematika, membuat robot, sampai meracik bom. Hebat kan?
Ya begitulah hobi orang zaman sekarang. Bagaimana dengan orang-orang zaman dulu, apakah kegemaran mereka kala itu? Bagaimana dengan hobi Rasulullah dan sahabat-sahabatnya?
Syahdan, sembari duduk santai dan lesehan bersama-sama para sahabat, Nabi bercerita. “Ada tiga hal yang sangat aku gemari di dunia ini: aroma wangi-wangian, istri salehah, dan menjalankan shalat,” kata Nabi mengawali pembicaraan.
Abu Bakar al-Siddiq yang ada di samping Nabi unjuk bicara. “Benar ya Rasul saya juga punya tiga kegemaran: melihat wajah engkau, menafkahkan harta kepada engkau, dan mengawinkan putriku dengan engkau,” ujarnya.
“Saya juga punya tiga hobi ya Rasulullah,” sahut Umar bin Khattab, “Yaitu mengajak kebaikan, melarang kemungkaran, dan berpakaian kusam.”
Lalu.. Usman bin Affan pun ikut nimbrung. Dia ternyata punya tiga hobi pula. “Memberi makan orang yang lagi kelaparan, memberi pakaian kepada orang yang kekurangan sandang, dan membaca al-Qur’an,” paparnya.
Nampaknya jumlah hobi Ali bin Abi Thalib juga sama, tiga hal. “Benar wahai Ustman, saya juga mempunyai tiga kegemaran,” kata Ali. Pertama, melayani tamu. Kedua, puasa di musim panas. Dan terakhir, memukul musuh dengan pedang.
Wa..w! tak usah dipikirkan, namanya juga hobi, satu sama lain pasti banyak bedanya. Tapi, yang aneh adalah jumlah hobi mereka yang kompak, tiga hal. Kok bisa ya?
Memang bukan sekedar ngecap, kisah ini berdasarkan atas suatu riwayat dalam Al-Riyâdh al-Nadlrah, beribadah untuk kebugaran spiritual, karya Ahmad bin Abdullah bin Muhammad al-Thabari dan Nashâih al-`Ibâd, nasehat bagi umat manusia, karya Ibn Hajar al-Asqalâni. [AUM]
Syir'ah, Edisi 56, Agustus 2006.