Friday, October 06, 2006

Tuhan pun Tertawa..

Oleh Abdullah Ubaid Matraji


Jatmiko, bukan nama asli, adalah orang yang paling malang sedunia. Kala seluruh umat manusia telah menikmati indahnya hidup di surga, ia merana seorang diri di neraka. Tepat di depan mukanya ada jurang neraka yang menganga. Kobaran api terus-menerus membakar sekujur tubuhnya. Konon, ia adalah manusia yang terakhir masuk surga.

“Aduh... Tuhanku! Palingkan mukaku dari api neraka,” keluh Jatmiko karena tak kuat lagi menahan hidup di neraka.
Allah berfirman, “Bukankah jika aku mengabulkan permintaanmu, engkau akan meminta yang lain?”
“Tidak, aku tidak memohon yang lain,” tegas Jatmiko.
Kemudian, Allah memalingkan wajah Jatmiko dari neraka ke arah surga.

Sejenak, Jatmiko terdiam. Lalu, berseru kembali. “Ya Tuhanku, majukan aku ke gerbang surga,” pintanya.
Tuhan kembali berfirman, “Bagaimana engkau ini hai anak Adam, alangkah khianatnya dirimu. Tadi katanya tidak meminta yang lain, sekarang minta lagi.”
Karena iba, Allah pun menuruti pinta Jatmiko.

Ketika di depan gerbang surga, ia terbelalak. Ia belum pernah melihat panorama surga yang begitu indah dan memikat. Segala bentuk kebaikan dan pernak-pernik keindahan ada di situ.

Tak kuasa menahan keinginan yang menderu-deru, ia kembali memohon. “Tuhanku... masukkan aku ke dalam surga,” pintanya yang ketiga kali.
Allah yang maha Pengasih lagi-lagi berfirman, “Bukankah engkau sudah berjanji, tidak akan memohon lagi. Bagaimana engkau ini hai anak Adam, alangkah khianatnya dirimu!”

Mendengar firman itu, Jatmiko langsung merebahkan tubuh dan sujud dihadapan-Nya. Terus-menerus ia merengek-rengek kepada Allah. Melihat ulah Jatmiko, Tuhan pun tertawa terbahak-bahak. Akhirnya, Tuhan mengabulkan permintaan hamba yang malang itu.

Lho.. emang Tuhan bisa tertawa? Kita tidak tahu pasti. Tapi, begitulah cerita yang dapat kita simak dari riwayat Ahmad bin Hambal dalam Musnad Ahmad. Jangan-jangan sekarang Tuhan juga sedang tertawa geli melihat tingkah hambanya yang serba aneh: ada yang mendiskusikan-Nya, mengkritik, memuji, bahkan ada juga mengatasnamakan diri-Nya untuk mensahkan tindak kekerasan. Wallahua`lam. [aum].


Syir'ah/58/Oktober/2006.

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger by Pemuda - Premium Blogger Themes