Pembunuhan terjadi di Bobojong, Bogor, terhadap seorang warga yang dituding sesat. Banyak fakta yang belum terungkap. Ada yang menyebut bukan masalah agama pemicunya, tapi kecemburuan sosial.Oleh Abdullah Ubaid Matraji“Kok rasanya begini?” perasaan hati Hasiri Muttaqin dilanda gundah. Ia mencoba menepis perasaan itu dan tetap naik mimbar menyampaikan khotbah shalat Idul Fitri 1427 Hijriah, hari Selasa 24 Oktober lalu, di lapangan Yayasan Kharisma Usada Mustika (Yaskum) yang berada di Kembangan Baru, Jakarta Barat. Di atas mimbar Hasiri merasa hambar. Tak seperti biasanya.Keesokan harinya, pembina Yaskum itu memutuskan berangkat bersama keluarga ke Garut, Jawa Barat. Di kota dodol itu, pria kelahiran Bangkalan, Madura tersebut berniat silaturahmi dan berziarah ke makam Muhammad Syamsu Bulganon...
Tuesday, December 26, 2006
Penganjur Shalat di Atas Tanah Minta Dialog
Pendapat Mahrous Ali yang melaksanakan shalat di atas tanah banyak bertentangan dengan masyarakat umum dan guru-gurunya. Meski begitu, ia tetap membuka lebar pintu dialog. Oleh Abdullah Ubaid MatrajiDi sebuah rumah kecil di tepi sawah desa Tambak Sumur kecamatan Waru kabupaten Sidoarjo Jawa Timur, Mahrous Ali (51 tahun) tinggal bersama keluarganya. Sejak tahun 2003, Mahrous mengubah salah satu kamarnya yang berukuran 4X5 meter menjadi masjid. Ubin yang terpasang rapi, satu persatu dicongkeli hingga terlihat tanah di bawahnya. Melihat kelakuan aneh itu, Hasyim Hambali (48 tahun), mertua Mahrous, yang rumahnya berdempetan heran, apalagi rumah itu pemberiannya. Ia menegur, “Rumah bagus-bagus kok malah diteteli (dicongkeli) ubinnya?” Mahrous menjawab, “Ruangan ini akan digunakan shalat di atas...
Melejitkan Kecerdasan Emosi
Qana`ah tak sekadar sikap pasif menerima apa adanya, tapi ada proses evaluasi pembelajaran. Juga, berpotensi meningkatkan kecerdasan emosi.Oleh Abdullah Ubaid MatrajiMoncong senapan yang sewaktu-waktu bisa memuntahkan timah panas tak sedikit pun membuat gentar Mahatma Gandhi. Tokoh pejuang kemerdekaan India itu tetap tenang dengan tangan kosong. Modalnya kesabaran, anti kekerasan. Bahkan hingga ia meregang nyawa, 30 Januari penghujung era 40-an. Seseorang memberondongnya dengan peluru senapan. Dada pria yang hanya berbalut kain putih itu berlubang. Tubuhnya terkapar. Para pengikutnya panik, tapi dengan sergap menolong sang pemimpin yang sudah ambruk. Saat itu amarah mereka mungkin mendidih di ujun ubun-ubun. Tapi pesan pria yang bernama asli Mohandas Karamchand Gandhi ini meredam mereka. Di...
Upaya Mengikis Diskriminasi
Rancangan Undang-Undang Administrasi Kependudukan yang esensinya untuk menghapus diskriminasi, ternyata masih ditemukan beberapa celah.Oleh Abdullah Ubaid MatrajiUndang-Undang Dasar (UUD) 1945, yang dijadikan landasan konstitusi bangsa ini, dengan jelas memberikan jaminan hak asasi kepada warga negara untuk memeluk agama dan kepercayaan masing-masing. Namun, spirit kebebesan ini sering tumpang tindih dengan peraturan-peraturan di bawahnya. Akibatnya, jaminan yang termaktub dalam pasal 28E ayat 1 dan 2 UUD itu bak janji tanpa bukti. Tilik saja surat edaran Mendagri nomor 477/74054 Tanggal 18 Nopember 1978. Surat itu hanya mengakui Islam, Katolik, Protestan, Buddha dan Hindu sebagai agama. Baru pada masa pemerintahan Abdurrahman Wahid, presiden RI keempat, surat edaran Mendagri itu dicabut dengan...
Tak Peduli Agama atau Alirannya Apa
Oleh Abdullah Ubaid MatrajiMenurut rencana, akhir tahun ini RUU Administrasi Kependudukan segera disahkan. Pembahasan semakin alot karena muncul beberapa masalah yang menyebabkan pro dan kontra. Bagaimana polemik itu terjadi? Dan, apa yang dipermasalahkan? Berikut ini petikan wawancara Abdulah Ubaid Matraji, wartawan Syir’ah, dengan Peneliti The Wahid Institute Rumadi, saat dihubungi melalui telpon di sela-sela aktifitasnya mengikuti acara Annual Conference di Bandung, Jawa Barat. Bagaimana perkembangan RUU Adminduk saat ini?Perkembangan terakhir yaitu soal kolom agama dalam administrasi kependudukan. Yang boleh dicantumkan itu hanya enam agama yang diakui, atau agama lain selain enam juga bisa masuk. Begitu pula dengan aliran kepercayaan. Banyak pihak yang menentang ketika dimasukkan dalam...
Pak Ustad Melarang Haji
Oleh Abdullah Ubaid MatrajiDzul Hijjah, dalam penanggalan Hijriyah, biasa juga disebut bulan Haji. Pada bulan ini, umat Islam berbondong-bondong menuju kota suci Mekkah untuk menunaikan rukun Islam kelima. Abdul Munir dan Istrinya tak mau menyia-nyiakan kesempatan. Dua sejoli yang baru dikarunia satu anak ini berniat naik haji. Sebelum melakoni niatnya itu, ia berkonsultasi dengan orang pintar di kampungnya. Ustadz Rahmat, begitu dia biasa disapa warga. “Apa benar, katanya kamu mau naik haji?” tanya ustad Rahmat.“Iya ustadz.”“Syaratnya sudah dipenuhi?” “Alhamdulillah sudah. Saya punya kelebihan harta, karena itu saya gunakan untuk menyempurnakan rukun Islam.”“Baiklah. Saat ini, berapa jumlah tetanggamu yang masih miskin?”“Banyak….”“Anak-anak yang putus sekolah?”“Juga tak kalah banyaknya.”“Kalau...
28 Desember 1999, Homo Homini Lupus di Halmahera
Oleh Abdullah Ubaid MatrajiKonvoi truk bergerak memadati jalanan di Halmahera, Maluku Utara. Iring-iringan kendaraan yang mengangkut ribuan massa itu mengelilingi desa demi desa. Tak ada reaksi apa-apa saat mereka melewati desa yang dihuni mayoritas kristiani, atau yang biasa dinamakan “desa kristen”. Paling, hanya suara yel-yel yang terdengar nyaring. Tapi, begitu melewati “desa muslim”, massa turun dari truk. Dan sekelompok kawanan tiba-tiba menyiram rumah penduduk dengan bensin lalu membakarnya. Suasana seketika berubah menjadi kacau, riuh, dan gaduh. Penduduk pun berhamburan keluar rumah. Sejak itu, yang bertepatan tanggal 28 Desember 1999, tragedi pembantaian manusia atas manusia di Halmahera meletus. Penduduk muslim yang terjepit mencari perlindungan di masjid. Tanpa ampun, massa yang...
"Sumbu Pendek" Sang Teroris
Oleh Abdullah Ubaid MatrajiAksi teror tak selalu bertautan dengan keyakinan atau ideologi pelaku. Kasus peledakan bom di restarurant cepat saji A&W Plaza Kramat Jati Jakarta Timur bulan lalu setidaknya membuktikan tesis ini. Pelakunya, Muhammad Nuh, diduga kuat tak ada hubungannya dengan jaringan Nurdin Mohammad Toop. Bahkan, menurut keterangan penyidik, Nuh dinyatakan kurang waras. Nuh, dalam insiden tanggal 11 November itu, tidak punya motivasi yang jelas. Ia termasuk kategori "orang sakit". Orang yang sedang sakit, dalam kaca mata psikologi, biasanya bertingkah aneh dan tidak logis. Misal, mati bunuh diri di tempat keramaian untuk mencari sensasi. Ia tidak punya tujuan besar, kecuali untuk mencari kepuasan. Itulah hasil analisis Guru Besar Psikologi Islam Ahmad Mubarok, yang diungkap...
Menghakimi Pemikiran Sesat
Oleh Abdullah Ubaid MatrajiBelum genap seminggu ditinggal bulan Ramadhan, warga kampung Bobojong desa Petir kecamatan Darmaga kabupaten Bogor menjadi kalap. Di hari yang masih fitri itu tanah Bobojong dilumuri darah Muhammad Alih Sobari, tanggal 26 Oktober. Usai menjalankan shalat Isya di masjid Uswatun Hasanah, tak jauh dari rumahnya, Alih tiba-tiba dihadiahi bogem, pukulan, dan tendangan oleh massa hingga ajal menjemput.Apa pasal? Alih dituduh menyebarkan aliran sesat di kampung pedalaman yang jauh dari jalan raya itu. Tuduhan itu berakhir harus dibayar dengan nyawa. Aksi main hakim sendiri ini, bukan kasus kali pertama. Sebelumnya, kejadian serupa juga menimpa, antara lain, Jamaah Ahmadiyah Indonesia di Bogor, Lia Eden di Jakarta, tarekat Siratal Mustaqim di Nusa Tenggara Barat. Tindakan...
Menarik Agama dalam Konflik
Oleh Abdullah Ubaid MatrajiKekerasan demi kekerasan tampak terus menerus menetes membasahi tanah air Indonesia. Kekerasan di Poso Sulawesi Tengah yang mulai mereda, kini kembali terusik. Bulan Oktober lalu, aparat Brimob bentrok dengan warga dan mengakibatkan dua warga sipil tewas. Kekerasan di Poso, selintas, tampak akibat pertikaian dua kubu, Islam dan Kristen. Benarkah adegan kekerasan itu terjadi karena sentimen agama? Mengapa agama sangat mudah dipelintir dan dipolitisir? Awal November lalu, Syir`ah mengangkat topik ini dalam Talkshow Islam Indonesia di Metro TV."Agama itu sangat melekat pada manusia sehingga mudah sekali ditarik dalam konflik," kata Rohaniawan Katolik Frans Magnis-Suseno mengawali pembicaraan. Pemahaman keagamaan yang melekat pada seseorang sangat berpengaruh pada cara...